Diminta Dahlan Ngajar, Bos Garuda: Saya Sekolah SMA Tak di Indonesia

Benoa - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta direksi dari 143 perusahaan pelat merah wajib mengajar dan menjadi guru di SD, SMP hingga SMA pada 20 Mei mendatang, atau bertepatan dengan hari Kebangkitan Nasional. Apa tanggapan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airlines Emirsyah Satar?

Usai peresmian Crew Center Bali di Benoa Square, Bali, Jumat (10/5/2013), Emirsyah mengaku belum terpikirkan soal perintah dari atasannya tersebut. Bahkan ia mengungkapkan ada masalah tersendiri soal tugas mengajar itu.


"Masalahnya di situ mengajar di SMA, kita (saya) SMA-nya nggak di Indonesia," kata Emirsyah Satar.


Emirsyah belum mengungkap akan mengajar di sekolah mana. "Nanti gampanglah. Yang pasti Pak Faiq (Direktur Pelayanan Garuda Indonesia Faiq Fahmi) ke Purwokerto ," jelas Emiryah sambil disambut tawa Faiq sang bawahannya.


Sebelumnya Dahlan beralasan, hal ini dilakukan demi memberi motivasi dan inspirasi bagi siswa-siswi SD, SMP hingga SMA. Langkah ini mengadopsi konsep mengajar dari Anies Baswedan.


"Tanggal 20 Mei, semua direktur BUMN harus mengajar di sekolah-sekolah. Ini terinspirasi seruan pak Anies Baswedan. Ternyata bagi anak-anak SD sampai SMA, inspirasi itu penting. Mereka bisa bayangkan jadi direktur dan direktur utama," tutur Dahlan pekan lalu.


Program mengajar oleh direksi dari 143 BUMN ini, akan dilakukan serentak di berbagai pelosok negeri. Sehari sebelumnya, Dahlan mengaku, semua direksi BUMN juga akan dikumpulkan di Jakarta untuk membahas visi dan program bisnis BUMN.


"Nanti akan rapat besar direksi di Kemanyoran hari Minggu jam 2 tanggal 19 Mei. Itu bahas visi misi BUMN sebagai tangan kanan pembangunan. Ini rapat besar BUMN," tegas Dahlan.


(hen/ang)