Dicurhati Ibu-ibu Pengusaha Soal Bawang, Ini Penjelasan Gita Wirjawan

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menjelaskan kepada para ibu-ibu pengusaha terkait kenaikan harga bawang putih. Hal ini diutarakannya saat menghadiri acara Rakornas Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Gedung Smesco, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Sabtu (11/5/2013)

Gita mengaku soal bawang sudah terima keluhan dari banyak pihak, seperti ibu, istri, anak cewek, tante bahkan pembantunya. "Mulai dari ibu, istri, pembantu tante komplain soal bawang putih kok bisa naik," ungkapnya.


Gita menjelaskan kebutuhan bawang putih dalam negeri 400 ribu ton per tahun. Sementara produksi hanya 20 ribu ton per tahun. "Jadi kita nggak pernah sampai kepada titik swasembada,"ujarnya.


Ditengah keterbatasan itu, ia menuturkan ada Kementerian lain (Kementerian Pertanian) yang melakukan kuota-kuota terhadap bawang putih. Gita pun tidak mau disalahkan pada akhirnya.


"Jadi itu bukan pada Kementerian saya tapi pada Kementerian lain. Karena bawang putih itu dikuota-kuota kan itu dilakukan oleh kementerian lain," tegas Gita.


Dari awal Gita mengaku tidak sepakat dengan cara tersebut. Apalagi mengingat bawang putih tidak bisa diproduksi secara massal di dalam negeri. "Kalau saya, untuk pangan yang tidak bisa produksi itu nggak usah di kuota- kuota kan," jelasnya.


Harusnya menurut Gita terima saja semua impor bawang putih. Harga bawang putih memang sempat melonjak dari dari Rp 15.000 per Kg hingga tertinggi Rp 90.000 per kg. Sekarang ini menurut Gita harga bawang putih sudah normal di bawah Rp 20.000 per Kg.


"Sekarang harga bawang itu normal dibawah Rp 20.000 lagi, termasuk juga bawang merah dan yang lainnya," tutup Gita.


(hen/hen)