Langkah Pegadaian ini untuk menangkap kebutuhan dan peluang yang tinggi pada bisnis jual beli emas. Direktur Utama Pegadaian Suwhono, mengatakan akan bekerjasama dengan Perum Peruri untuk mencetak emas batangan ukuran 5 gram hingga 1.000 gram.
"Awal Mei kita produksi emas. Sertifikat dari Pegadaian. Ini untuk memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi," kata Suwhono di kantor pusat Pegadaian, Jakarta, Jumat (10/5/2013).
Teknisnya, Pegadaian membeli bahan baku emas dari pasar melalui sistem beauty contest. Selanjutnya, bahan baku emas tersebut akan dicetak menjadi emas batangan oleh Peruri namun sertifikasi dikeluarkan Pegadaian. Suwhono menjelaskan, selain menjual emas merek sendiri, pihaknya tetap menjual emas merek Antam.
"Yang disediakan bahan baku dari Pegadaian dan yang jual tetap Pegadaian," tambahnya.
Pegadaian pun berani membeli kembali atau buyback emas mereknya dari tangan konsumen, dengan harga tinggi yakni 97% dari harga pasar. Namun, nilai buyback tersebut akan lebih rendah ketika Pegadaian membeli emas yang dikeluarkan oleh Antam.
"Buyback emas 97% lebih tinggi. Kalau pasar cuma 93%," tuturnya.
Suwhono menambahkan, sepanjang tahun 2013, Pegadaian menargetkan bisa meraih omzet penjualan emas sebesar Rp 2 triliun atau sebanyak 4 ton emas dari merek Antam dan Pegadaian.
"Mudah-mudahan lebihi target," pungkasnya.
(feb/ang)
