Di Depan Para Pengusaha Jepang, Pemerintah Pamer RI Bisa Keluar dari Krisis

Jakarta - Perekonomian Indonesia dinilai beruntung karena tetap tumbuh saat negara-negara di dunia sedang mengalami krisis. Hal ini pun disampaikan oleh pemerintah di depan para pengusaha Jepang di Jakarta.

Deputi Menko Perekomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional Rizal Afandi Lukman mengaku kiat sukses Indonesia keluar dari krisis ekonomi sudah dimulai sejak 14 tahun yang lalu saat tergulingnya kekuasaan Orde Baru.


"Sekitar 14 tahun yang lalu, Indonesia mengalami krisis. Krisis tersebut membuat kami sadar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Namun di samping itu kita juga harus hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan fiskal dan moneter," ujarnya Rizal saat membuka Indonesia-Jepang Forum di Hotel Kampisky Jakarta, Rabu (8/05/2013).


Dengan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan rata-rata 4,6%/tahun sejak tahun 2.000.


"Perekonomian Indonesia terus tumbuh dengan laju pertumbuhan 4,6%/tahun dimulai sejak tahun 2.000. Padahal banyak di antara negara dunia pertumbuhan negatif. Bahkan tahun 2012 di saat krisis dunia dan Eropa, Indonesia tumbuh di atas 6%," katanya.


Ia pun optimis tahun 2013 ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Hal ini karena adanya program khusus pemerintah yang dinamai MP3EI yang merangsang investor untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia.


"Tahun ini kita mempunyai program MP3EI di 6 koridor ekonomi Indonesia dan perbaikan iklim investasi. Artinya daya saing akan menjadi lebih baik dari saat ini. Pertumbuhan ekonomi kita sangat berkualitas karena angka pengangguran kita terus menurun dari 9,9% di tahun 2004 menjadi 5,6% di tahun 2012 dan angka kemiskinan pun saat ini hanya 11,9%. Ini merupakan kontribusi dari negara Indonesia," katanya.


"Kita menciptakan kelas menengah yang meningkat pesat dan perhitungan bank dunia hanya ada 37% kelas menengah di tahun 2003 melonjak menjadi 56,5% di tahun 2010 atau 130 juta orang Indonesia. Setiap tahun ada 7 juta kelas menengah kita ciptakan," jelasnya.


(wij/hen)