Beli BBM akan Dibatasi, Petugas SPBU Ngaku Bakal Kesulitan

Jakarta - Petugas SPBU Pertamina mengaku sulit untu menerapkan rencana pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi mulai Juli mendatang untuk kendaraan roda dua dan empat. Rencananya pembelian BBM untuk roda dua dibatasi 0,7 liter per hari dan roda empat hanya 2,7 liter sampai 3 liter per hari

Pengawas BBM SPBU Cikini Jakarta Pusat, Yudi Junaidi mengaku sulit menerapkan kebijakan tersebut di lapangan. Alasannya adalah ramainya pengunjung SPBU, walaupun sudah dilengkapi alat canggih seperti sistem Radio Frequency Identification (RFID).


"Susah juga, karena rame. Apalagi rame kan, bagaimana mau ngaturnya," kata Yudi kepada detikFinance di SPBU Cikini, Jakarta pusat, Senin (13/5/2013)


Menurut Yudi, jika kebijakan ini dipaksakan, maka akan menimbulkan antrean panjang. Karena, petugas benar-benar harus memastikan BBM yang diisi sebesar yang ditentukan. "Kalau pembatasan itu akibatnya antrean panjang," ujarnya.


Ia menuturkan, sistem RFID yang diketahui hanya berfungsi untuk mengecek kendaraan yang akan mengisi BBM. Sementara kalau pembatasan diatur oleh petugas. "RFID itu cuma ngecek doang. Kan nggak bisa dilarang juga dia mau isi banyak atau sedikit," sebut Yudi.


Berdasarkan pengalamana selama ini, untuk pengguna kendaraan roda empat dalam satu kali pengisiaa biasanya 11,11 liter atau senilai Rp 50 ribu dan motor senilai Rp 10 ribu. "Kalau 11,11 liter itu kalau mobil Rp 50 ribu, kalau motor Rp 10 ribu biasanya," ungkapnya.


Menurut Yudi kendaraan tetap akan mengisi BBM bolak balik. "Bisa bolak balik kalau kesni juga. Karena satu kali pengisian nggak bakal cukup," tandasnya.


(hen/hen)