Di Depan Boediono, Para Bankir Sindir Ketidakpastian Kenaikan Harga BBM

Jakarta - Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) meminta kepada pemerintah agar segera memberikan kepastian soal rencana kenaikan harga BBM. Ketua Perbanas Sigit Pramono langsung menyampaikan masalah tersebut di hadapan Wakil Presiden (Wapres) Boediono.

"IBEX (Indonesia Banking Expo 2013) ini ketiga kalinya, temanya disesuaikan dengan isu strategis yang sedang hangat di perbankan. Kita juga minta khususnya kepada Bapak Boediono yang terkait subsisdi BBM agar persoalan ini segera diambil keputusannya, apapun keputusannya kami dukung," kata Sigit saat acara Indonesia Banking IBEX 2013 dengan tema Penguatan Struktur Perbankan Nasional untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Menghadapi Era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), di JCC, Kamis (23/5/2013).


Menurutnya, akan ada risiko ketidakpastian jika keputusan subsidi BBM tidak segera dilakukan sehingga pihaknya mengkhawatirkan kerja keras perbankan bisa sirna. Apabila timbul suatu potensi yang tidak diinginkan jika ada ketidakjelasan terkait BBM.


"Akan ada risiko ketidakpastian jika keputusan subsidi BBM tidak segera dilakukan," ujarnya.


Selain soal BBM, Sigit juga menyebutkan soal kesiapan perbankan Indonesia dalam hal regulator, pemodal, dan pelaku dalam menghadapi serbuan negara-negara ASEAN di pasar domestik terkait berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di akhir 2015. Perlu persiapan Indonesia untuk bisa menyerbu negara-negara lainnya dalam persiapan MEA.


"Barangkali ini yang menjadi persoalan karena pasar domestik ini lebih menarik. Kita ingin mengajak semua kepentingan regulator, pelaku industri, bagaimana melakukan strategi menghadapi pasar ASEAN. Misalkan Jepang, sektor riil masuk ke Indonesia kemudian negara-negara lain mengikuti, kami berharap memanfaatkan peluang pasar ASEAN yang semakin terbuka," kata Sigit.


Hari ini Perbanas mengumpulkan bank-bank yang ada di Indonesia untuk membahas kesiapan masyarakat Indonesia untuk menghadapi pasar tunggal yang terintegrasi pada akhir 2015 mendatang yang disebut dengan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).


(hen/hen)