Freeport Beri Santunan dan Beasiswa Sampai Sarjana ke Anak Korban Runtuhan Tambang

Jakarta - Runtuhan tambang bawah tanah Big Gossan milik PT Freeport Indonesia di Papua memakan 28 korban jiwa. Freeport akan memberi santunan dan beasiswa untuk anak korban hingga sarjana.

Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Jero Wacik usai bertemu dengan Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto dan resident and CEO of Freeport-McMoRan Copper &Gold Inc Richard C. Adkerson di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/5/2013).


"Kita sepakat, semua diberikan beasiswa penuh oleh Freeport sampai sarjana. Tidak boleh melalaikan mereka. Bagi keluarga yang meninggal. Diberi prioritas utama, kalau mau masuk Freeport bagi keluarga korban," kata Jero.


Freeport juga akan memberikan santunan kepada kepada keluarga korban meninggal, besaran santunan ini pun bervariasi. "Itu aturan mereka. Menurut saya itu yang diatur oleh ketenagakerjaan," kata Jero.


Untuk biaya perawatan dan proses pemakaman korban reruntuhan tambang bawah tanah ini, Freeport akan menanggung seluruhnya. "Semua biaya ditanggung Freeport, pengobatan dan keluarga yang menjemput dan antar ditanggung Freeport," sebut Jero.


Di tempat yang sama, Rozik juga menyatakan siap menanggung biaya pendidikan tersebut. "Kami akan menanggung biaya pendidikan putera-puteri dari rekan-rekan kita yang meninggal dunia sampai dapat menyelesaikan pendidikan universitas serta memberikan prioritas kepada kerabat mereka untuk kesempatan bekerja di perusahaan," kata Rozik.


(feb/dnl)