"PTFI melaporkan bahwa tim penyelamat telah mengevakuasi tiga tambahan korban yang meninggal dari reruntuhan terowongan di lokasi insiden Big Gosan, di luar tiga korban lainnya yang telah diinformasikan pagi ini," jelas keterangan Freeport, Senin (20/5/2013).
Nama tiga korban yang meninggal yang baru ditemukan tersebut adalah Ma’mur, Petrus Frengo Marangkerena, dan Petrus Padak Duli.
Dari 38 korban yang diduga terkena runtuhan tersebut, saat ini terhitung sudah ada 10 orang yang selamat, 14 tewas, dan 14 belum diketahui nasibnya sejak peristiwa runtuhan pada 15 Mei 2013.
Korban jiwa yang sebelumnya ditemukan adalah Aris Tikupasang, Victoria Sanger, Retno Arung Bone, Artinus Magal, Hengky Ronald Hendambo, Joni Tulak, Rooy Kailuhu, Ateus Marandof, Selpianus Edowai, Yapinus Tabuni, dan Aan Nugraha.
"Saya telah mengunjungi lokasi insiden dan bertemu langsung dengan para rekan pekerja yang terluka serta keluarga dekat terkasih mereka yang belum ditemukan dalam kejadian tragis ini. Saya betul-betul merasa sedih dan terpukul dengan adanya musibah ini. Kami tetap fokus dalam melanjutkan upaya kami untuk dapat membuka jalan dan mencapai para pekerja yang tertimbun di lokasi insiden, agar secepatnya dapat dievakuasi ke tempat yang aman. Keluarga besar Freeport di seluruh dunia turut berduka bersama Freeport Indonesia atas hilangnya saudara-saudara kami," kata Presiden dan CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Richard C. Adkerson.
(dnl/dru)