Harga Solar Bakal Naik, Tiket Kereta Juga Bersiap Naik

Jakarta - Pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi, termasuk solar subsidi menjadi Rp 5.500/liter. Kenaikan solar bakal berdampak pada kenaikan harga tiket kereta, khususnya kelas bisnis, eksekutif, dan ekonomi AC.

Kenaikan dipicu akibat bahan bakar yang digunakan adalah solar jenis High Speed Diesel (HSD) yang disubsidi oleh pemerintah.


"HSD diesel sekarang itu masih subsidi. Untuk kelas bisnis, eksekutif, dan ekonomi AC yang harganya dipegang oleh KAI tentunya ada kecendrungan untuk naik. Namun sesuai dengan harga kewajaran," ujar Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mateta Rizalulhaq saat berdiskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/5/2013).


Untuk tahun lalu, ia mengatakan, kuota bahan bakar minyak jenis solar untuk kereta api telah ditetapkan sebesar 169 ribu kiloliter (KL). Namun dari jumlah itu hanya terserap sebesar 90% saja.


"Kuota bahan bakar minyak jenis solar HSD yang digunakan lokomotif dan kereta pembangkit itu 169.966,527 KL, namun hanya terserap 90%. Kalau itu memang naik ya bagaimana itu nanti," imbuhnya.


Namun ia memastikan, kenaikan harga tiket kereta nantinya tidak begitu besar. Kenaikan ini tidak berlaku untuk kelas ekonomi yang masih disubsidi oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.


"Kita tidak naikkan sejak 11 tahun yang lalu kereta ekonomi jarak jauh. Daya beli kewajarannya berapa itu yang kita perhitungkan. Namun untuk kelas eksekutif, bisnis dan kereta ekonomi AC yang menentukan harga adalah PT KAI. Jadi ada penyesuaian harga tiket," jelasnya.


(wij/dnl)