Saham Perdana Austindo Stagnan di Rp 1.200

Jakarta - Saham PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) pada perdagangan perdananya dibuka stagnan pada harga Rp 1.200. Harga itu sama dengan harga penawaran perdana saham atau Intial Public Offering (IPO) sebesar Rp 1.200 per saham.

Saham ANJT juga sempat menyentuh level tertinggi pada harga Rp 1.280 dalam beberapa menit perdagangan.


Perusahaan berkode emiten ANJT ini merupakan emiten kedelapan yang melantai di bursa tahun ini setelah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL), PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME), dan PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), dan PT Dyandra Media International Tbk (DYAN).


Direktur Utama ANJT Suwito Anggoro mengatakan, dukungan dan sambutan yang diberikan oleh komunitas pasar modal di Indonesia hingga perseroan dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan.


"Kita yakin dengan dukungan yang diberikan kinerja perseroan akan semakin baik di masa mendatang," kata dia saat listing perdananya, di Gedung BEI, Jakartan Rabu (8/5/2013).


Perseroan menawarkan 333,35 juta saham ke publik atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 dengan harga Rp 1.200 per saham. Perseroan memperkirakan bisa memperoleh dana segar sebesar Rp 400,02 miliar dalam penawaran perdana saham ini.


Penjamin pelaksana emisi efek pada penawaran umu saham perdana ini adalah PT Bahana Sekuritas.


Dalam penawaran perdana saham ini, ada 1.121 pihak yang memesan saham ANJT. Pemegang saham lewat penawaran perdana saham mencapai 1.120 pihak.


Dana perolehan IPO ini sekitar 60,4% akan digunakan untuk membiayai belanja modal entitas anak. Sementara sekitar 8,5% akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung kegiatan usaha sagu. Selanjutnya sekitar 2,8% akan digunakan untuk menyelesaikan instalasi generator listrik biogas dan membangun proyek pembangkit listrik biogas dan sisanya sekitar 28,3% akan digunakan untuk pembayaran cicilan pokok utang dari bank.


Setelah IPO, komposisi pemegang saham ANJT menjadi sebagai berikut, sekitar 40,31% dimiliki oleh PT Memimpin Dengan Nurani, sekitar 40,31% dimiliki oleh PT Austindo Kencana Jaya, sekitar 4,69% dimiliki oleh George Santosa Tahija, sekitar 4,68% dimiliki oleh Sjakon George Tahija, 0,00004% dimiliki oleh Yayasan Tahija dan sekitar 10% dimiliki oleh masyarakat.


(ang/ang)