BUMN Jangan Gaptek, Harus Melek Teknologi dan Informasi

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajak Direktur Utama, Komisaris Utama, Ketua Dewan Pengawas, dan para pimpinan unit/divisi IT seluruh BUMN membahas daya saing dan transformasi bisnis BUMN melalui teknologi informasi.

"Pengelolaan TI perlu disertai peningkatan kompetensi sumber daya di BUMN. Teknologi informasi dapat memfasilitasi perubahan ke arah lebih baik, penerapan TI dalam transformasi bisnis BUMN tidak akan berjalan baik tanpa dukungan dan komitmen pimpinan perusahaan," kata Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin saat membuka acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN & BUMN dengan tema 'Teknologi Informasi Menyukseskan Transformasi Bisnis' di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (1/6/2013).


Mahmuddin mengatakan, masterplan TI dibutuhkan untuk pengembangan dan pemanfaatan TI di masing-masing BUMN sehingga selaras dengan strategi bisnis jangka panjang, menengah, dan pendek perusahaan BUMN.


"Setiap BUMN diwajibkan untuk membuat masterplan TI paling lambat Februari 2015 sedangkan untuk tata kelola TI, setiap BUMN diharuskan mencapai target minimal maturity level 3 dalam 5 tahun ke depan," terangnya.


Kebijakan ini, kata dia, untuk mendorong BUMN dalam meningkatkan daya saing bisnisnya termasuk untuk menyukseskan transformasi bisnis agar mampu bersaing di era persaingan bisnis ke depan.


"Setiap pimpinan BUMN terutama Dirut dan Komut harus memahami dan menyadari akan pentingnya teknologi informasi dalam mendukung pengelolaan BUMN," ujarnya.


Dalam acara ini, dihadiri juga oleh CEO Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin, CEO BRI Sofyan Basyir, dan CEO PT KAI Ignasius Jonan.


(ang/ang)