Ini Alasan Pemerintah Operasi Pasar Daging Hanya di Jabodetabek

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono beralasan rencana operasi pasar daging hanya berlaku di Jabodetabek (Jakarta, Banten, dan Jawa Barat) saja tanpa berlaku di wilayah lain.

Jabodetabek selama ini paling banyak menyedot kebutuhan daging sapi nasional, apabila di daerah ini pasokan stabil maka akan diikuti daerah lainnya.

"Kebutuhan ini ada di Jabodetabek, kenapa di daerah lain melambung, karena Jakarta kekurangan sehingga intervensi ke daerah lain, kalau Jakata tak kekurangan, daerah lain tidak akan melambung. Jadi prioritas di Jakarta, Jawa Barat dan Banten," kata Suswono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2013)


Ia juga mendesak Perum Bulog untuk segera melakukan operasi pasar (OP) daging sapi pada awal Puasa atau pekan depan. Dengan tugas yang sudah diberikan, Bulog harus cepat bergerak meredam harga daging sapi di dalam negeri yang bertahan tinggi Rp 90.000-95.000/kg.


"Yang jelas Bulog sudah ditugaskan operasi pasar tentu saja kita bisa mengendalikan harga dan menjadi normal, operasi pasar dimulai awal Ramadhan, mestinya Bulog sudah melakukan itu," katanya.


Suswono berharap harga daging sapi bisa turun maksimal menjadi Rp 80.000/kg dengan adanya operasi pasar Bulog.


Seperti diketahui pemerintah resmi memberikan kuota impor daging sapi beku sebesar 3.000 ton untuk operasi pasar kepada Perum Bulog. Bulog harus segera mendatangkan 1.000 ton daging beku sebelum Lebaran atau hingga akhir Juli 2013.


"Diharapkan sampai dengan akhir Juli 2013 ini bisa masuk sekitar 1.000 ton daging yang diusahakan melalui Bulog," ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi.


Ia mengingatkan kepada Bulog untuk mempercepat proses transaksi pembelian daging sapi beku di Australia dan Selandia Baru.


(hen/dnl)