JK Sindir Ekonom Terlalu Sering Bicara "Kalau"

Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai jadi pengamat ekonomi sangatlah mudah. Banyak hal yang biasanya dilontarkan untuk mengkritik pemerintah, namun selalu punya cara untuk berkilah.

"Memang paling mudah kalau ekonom berbicara, karena cuma bilang 'kalau'. Kalau ada ini maka ekonominya begini. Kalau ada itu maka tumbuhnya sekian persen, Kalau-kalau saja semua. Nah, kalau salah, kan mereka tinggal bilang. Kan saya bilang kalau," kata JK saat menjadi pembicara dalam acara Seminar Kajian Tengah Tahun (KTT) Indef di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Selasa (2/7/2013).


Ia mengungkapkan pertanyaan, apa perbedaan teknologi dan ekonomi? Para peserta seminar juga tampak heran apa yang menjadi perbedaan dari dua hal itu. "Apa beda ekonomi dan teknologi? Apa coba?" tanyanya.


Menurutnya, teknologi itu adalah cara untuk merubah sistem yang biasanya terjadi di masyarakat. "Teknologi itu merubah semua sistem. Jadi contohnya kalau biasanya cuci baju pakai tangan. Nah, kalau sudah ada mesin cuci kan berubah. Jadi kebiasaan di manusia itu bisa berubah karena teknologi," ungkap JK yang juga merupakan pengusaha tersebut.


Akan tetapi, kalau ekonomi itu adalah sesuatu yang berubah. Bukan dari dampaknya, tapi teori dasarnya yang seringkali berubah.


"Kalu ekonomi itu teorinya yang berubah. Tapi ekonominya tidak. Ada krisis pakai cara ini cara itu. Ada yang tidak setuju bikin lagi teori baru, sampai ada yang sepakat. Jadi kalau saat resesi itu, berubah. Terus 10 tahun berubah lagi. Dan 20 tahun itu berubah terus," pungkasnya.


(ang/ang)