First Asia Capital: IHSG Bergerak Variasi

Jakarta - Setelah sempat menguat 97 poin dipicu kenaikan harga saham UNVR, IHSG pada perdagangan kemarin akhirnya ditutup menguat 33,756 poin atau 0,75 % di 4546,499. Pergerakan IHSG kemarin bersifat anomali dengan tren yang terjadi di pasar kawasan Asia yang umumnya ditutup di teritori negatif. Aksi beli terutama melanda saham sektor properti, industri semen, dan barang konsumsi. Pembelian bersih asing kemarin di Pasar Reguler mencapai Rp.549,3 miliar di tengah nilai transaksi yang mencapai Rp.5,84 triliun.

Pelaku pasar saat ini tengah mengantisipasi pencapaian laba emiten sektoral 3Q13. Sedangkan koreksi yang terjadi di pasar kawasan Asia kemarin terutama dipicu respon negatif atas melonjaknya tingkat bunga jangka pendek menyusul kebijakan moneter China yang akan mengetatkan likuiditasnya mengantisipasi kenaikan inflasi.


Hal ini diperkirakan akan menghambat laju pertumbuhan ekonomi China di mana kuartal tiga 2013 mencapai 7,8%. Akibat kekhawatiran pengetatan likuiditas di China, pasar saham Eropa dan AS juga terimbas negatif. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street tadi malam ditutup masing-masing turun 0,35% dan 0,47% di 15413,33 dan 1746,38. Selain isu pengetatan likuiditas China, penurunan juga dipicu isu indiviual sejumlah emiten disana terkait pencapaian laba yang dibawah ekspektasi.


Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi. Peluang penguatan mengantisipasi pencapaian laba 3Q13 emiten akan dibayangi dengan kurang kondusifnya pasar saham global. IHSG akan bergerak dengan support di 4520 dan resisten di 4580 berpeluang menguat terbatas.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!