Kenaikan laba bersih tersebut beriringan dengan tingginya penyaluran kredit yang tumbuh 22% (year-on-year/yoy) dari Rp 37,08 triliun pada 30 September 2012 menjadi Rp 45,3 triliun pada 30 September 2013.
Dikutip detikFinance dari siaran persnya, Senin (21/10/2013), BTPN mencatat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net yang masih terkendali sebesar 0,37% pada akhir September 2013, lebih rendah dari NPL net akhir September 2012 yang tercatat 0,39%.
Per 30 September 2013, BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23%, lebih tinggi dari posisi CAR September 2012 sebesar 21,6%.
"Dengan CAR sebesar 23%, ke depan kami yakin memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh, sekaligus mendukung inisiatif keuangan inklusif dengan melakukan inovasi-inovasi berkelanjutan agar dapat menjangkau masyarakat di pelosok yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan," Presiden Direktur BTPN, Jerry Ng.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) melalui BTPN Sinaya tercatat tumbuh 15% (yoy) dari Rp 42,6 triliun per 30 September 2012 menjadi Rp 49,03 triliun per 30 September 2013.
BTPN memiliki komitmen untuk melayani dan memberdayakan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market).
"BTPN meyakini, nasabah mass market tidak hanya membutuhkan akses finansial tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka," lanjut Jerry Ng.
Didorong keyakinan itu, BTPN secara regular di seluruh cabang, menggelar program Daya yang memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah yang meliputi pensiunan, pelaku usaha mikro & kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif.
(dru/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
