Bea Masuk Dihapus, Harga Kedelai di Tingkat Perajin Masih Tinggi

Jakarta -Harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe masih tinggi yaitu Rp 9.500/Kg. Padahal pemerintah telah menghapus bea masuk impor kedelai dari 5% menjadi 0% sejak 3 Oktober 2013.

"Harga kedelai masih kita beli dari distributor kedelai dengan harga Rp 9.500/kg atau tidak ada perubahan sama sekali dari habis yang demo-demo itu," kata Rejeh seorang perajin tahu tempe kepada detikFinance di Pusat Produksi Tahu dan Tempe Sungai Bambu, Jakarta Utara, Jumat (8/11/2013).


Rejeh mengatakan tingginya harga kedelai sudah terjadi sejak 3 sampai 4 bulan terakhir. Bahkan pada saat itu, para perajin rela melakukan mogok produksi selama 3 hari. Hal itu dilakukan sesuai arahan surat yang diberikan Gabungan Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Gakoptindo).


"Harga kedelai sudah tinggi sejak 3 sampai 4 bulan terahir ini. Malah saat itu kita demo dan mogok produksi selama 3 hari. Normalnya harga kedelai itu biasanya ada dikisaran Rp 6.500/kg hingga Rp 7.000/kg," imbuhnya.


Sementara itu, menurut perajin tahu, Mukhrom mengatakan selain harga kedelai yang tinggi, kualitas kedelai saat ini dinilai kurang bagus. Padahal seharusnya dengan harga Rp 9.500/kg bisa mendapatkan kedelai dengan kualitas super.


"Kualitas kedelainya jelek sekali harganya masih Rp 9.500/kg. Biasanya dengan harga segitu, para perajin sudah bisa mendapatkan kedelai dengan kualitas bagus atau kelas supernya," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!