Pemerintahannya Tutup 16 Hari, AS Merugi Rp 20 Triliun

Jakarta -Selama 16 hari pada Oktober lalu, pemerintahan Amerika Serikat (AS) sempat ditutup selama 16 hari karena anggaran yang belum disetujui oleh Kongres. Ini membuat AS kehilangan produktivitas US$ 2 miliar atau sekitar Rp 20 triliun.

Menurut laporan Gedung Putih, pihak Manajemen dan Penganggaran melakukan survei soal dampak penutupan pemerintahan terhadap perekonomian di negara tersebut. Dampaknya mulai dari mundurnya persetujuan KPR, hingga tidak adanya inspeksi kualitas makanan, dan juga mundurnya musim penangkapan ikan.


Laporan ini dipublikasikan setelah pihak Gedung Purih memperingatkan, bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2013 akan terpukul akibat penutupan pemerintahan. Selai itu, laporan ketenagakerjaan dari Departemen Tenaga Kerja juga bakal melambat karena tutupnya pemerintahan.


"Kami memperkirakan total biaya karena dirumahkannya pegawi pemerintah federal selama penghentian pemerintahan mencapai US$ 2 miliar," demikian laporan tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (8/11/2013).


Penutupan atau penghentian pemerintahan ini merupakan yang terlama sejak 1980, dan mencatat rekor lamanya merumahkan pegawai. Survei yang dilakukan juga mengatakan, penutupan pemerintahan kemarin memangkas pertumbuhan ekonomi AS sebesar 0,2-0,6%, serta membuat penciptaan lapangan kerja di sektor swasta berkurang 120 ribu.


Para nelayan di Alaska juga kehilangan ribuan dolar karena pemerintahan tutup. Ini akibat tidak adanya pegawai yang bisa memberikan kuota penangkapan ikan.


Taman-taman nasional yang ditutup juga kehilangan US$ 500 juta, dari potensi belanja yang harusnya dikeluarkan para pengunjung. Kemudian NASA dan institut kesehatan harus merumahkan 4-5 penelitinya yang pernah memenangkan hadiah Nobel.


(dnl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!