Ditanya Soal Solusi Macet, Ini Jawaban Menhub EE Mangindaan

Jakarta -Pemerintah pusat mengklaim telah berkontribusi dalam program penanganan kemacaten kota besar seperti DKI Jakarta. Misalnya sudah ada proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah dimulai proses kontruksinya hingga peremajaan jaringan kereta antar kota di pinggir Jakarta.

"Sudah (kontribusi), MRT sama-sama mengalihkan ke MRT sudah, malah besok kita lepas Kereta Pangrango, Bogor-Sukabumi-Cianjur, lalu di pinggir stasiun di Jabodetabek kita mau bikin tempat parkir yang besar, supaya mobil-mobil tidak masuk Jakarta," kata Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan di Istana Negara, Jumat (8/11/2013).


Mangindaan mengatakan, saat ini rata-rata kendaraan roda empat yang masuk Jakarta per hari mencapai 20.000 unit kendaraan. Targetnya dengan mengurangi arus kendaraan mobil 50% saja, maka akan signifikan mengurangi kemacetan di Jakarta.


Untuk itu, kerjasama dengan Pemda DKI Jakarta sangat penting, namun sayangnya Mangindaan belum tahu berapa investasi untuk membangun konsep parkiran besar di pinggir Jakarta, khususnya di stasiun kereta. Konsep ini biasa disebut Park and Ride, yaitu pengguna kendaraan pribadi memarkirkan kendaraannya di stasiun dengan melanjutkan perjalanan via kereta.


"Belum kita hitung investasinya," kata Mangindaan.


Menurutnya, konsep Park and Ride Stasiun kereta Bogor sudah dimulai. Rencananya parkiran besar akan dibuat bertingkat, agar banyak menampung ribuan kendaraan, sehingga mobil pribadi yang masuk ke Jakarta berkurang signifikan.


"Pokoknya di stasiun kan pusat yang bikin kemudian daerah siapkan lahan," katanya.


Selain itu, Kementerian Perhubungan, Pemprov DKI Jakarta, dan Kementerian Pekerjaan Umum akan membangun banyak jembatan layang atau underpass di perlintasan sebidang kereta api. Tujuannya menekan kemacetan jalan raya dan menambah frekuensi lalu lalang kereta.


"Antara kami dan DKI, dalam ini usulan kami bersama PU, soal pelintasan kereta, kalau mau underpass, ada sekalian yang elevated BRT (bus rapid transit), tunggulah sampai 2017," katanya.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!