Bisnis Budget Hotel Banyak Dilirik Pelaku Usaha Properti

Yogyakarta -Kehadiran budget hotel yang mulai banyak dibangun di kota-kota besar di Indonesia saat ini mulai banyak dilirik pelaku usaha properti. Sebab budget hotel dari sisi kualitas setaraf dengan hotel bintang tiga dan empat.

"Budget hotel biasanya digunakan untuk training-training karyawan, pegawai atau staf pemerintah daerah sangat dibutuhkan," ungkap General Manajer (GM) PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk Anton Gunawan usai acara seminar peran 'Strategis Pembebasan Panah dalam Industri Properti' di kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Kamis (7/11/2013).


Menurut Anton, kehadiran budget hotel tidak semewah hotel bintang tiga, empat, atau lima. Namun hotel tersebut sengaja dirancang untuk memenuhi para karyawan atau pegawai yang tengah mengikuti training atau pelatihan. Fasilitas untuk pertemuan selama pelatihan juga tersedia di tempat itu.


"Tidak terlalu mewah. Mereka hanya butuh tempat tidur yang nyaman dan mandi dengan air yang lancar dan deras saja," katanya.


Menurut dia, budget hotel saat ini tidak hanya dikembangkan di Jakarta dan sekitarnya saja. Namun juga kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Kalimantan.


"Di Yogyakarta sendiri, kami juga mulai membangun budget hotel di kawasan dekat Malioboro," kata Anton.


Dia menambahkan masa depan, bisnis properti akan terus tumbuh dan masih menjanjikan keuntungan. Bisnis properti akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan manusia dan perkembangan kota/wilayah. Kebutuhan manusia akan tempat tinggal menjadi salah satu faktor berkembangnya bisnis tersebut.


"Karena manusia itu butuh tempat tinggal, maka bisnis properti bisa tumbuh di mana-mana," kata Anton.


Menurut Anton, peluang bisnis properti tidak hanya di sekitar Jakarta saja, namun juga di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Saat ini banyak pengusaha properti yang mulai mengembangkan bisnisnya di daerah-daerah. Sebab peluang bisnis di daerah juga semakin besar dan terus tumbuh.


"Mereka membuka bisnis properti di daerah itu bukan hanya karena persaingan di Jakarta semakin ketat dan lahan yang terbatas saja. Namun ada banyak peluang yang lebih bagus di daerah," pungkas dia.


(bgs/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!