OSO Securities: IHSG Variatif, Cenderung Melemah

Jakarta -Kemarin IHSG kembali berhasil ditutup menguat yakni 0,82% di level 4,486.11. Sentimen datang dari Global, ekspektasi penundaan tappering off program stimulus AS masih menjadi sentimen penggerak pasar saham, masih lemahnya ekonomi AS menjadi sebab bahwa program stimulus akan terus dilanjutkan. Kemarin investor juga tengah mengunggu data laporan tenaga kerja bulanan AS. Sementara hampir seluruh indeks sektoral mengalamim penguatan, dengan penguatan terbesar pada sektor aneka industri yang naik 1,90%. Hanya sektor barang konsumsi yang melemah yakni sebesar 0,36%. Tercatat investor asing mencatatkan net sell Rp 95 miliar.

Perdagangan semalam Indeks Dow Jones melemah sebesar 0,97% ke 15.593,98, Indeks S&P turun 1,32% menjadi 1.747,15 dan indeks Nasdaq ikut mengalami pelemahan sebesar 1,90% ke 3.857,33. Rilisnya data GDP AS Q3 2013 yang tumbuh sebesar 2.8% atau di atas konsensus sebesar 2% serta turunnya Klaim Pengangguran Mingguan AS menjadi 336.000 dari sebelumnya 345.000 direspon negatif oleh investor. Kenaikan GDP AS diperkirakan akan meyakinkan The Fed untuk mengurangi program stimulus. Selain itu, Bank Sentral Eropa (ECB) melakukan pemotongan tingkat suku bunga ke rekor terendah menjadi 0,25%.


Hari ini kami perkirakan IHSG variatif dengan kecenderungan melemah seiring dengan kejatuhan bursa global. Investor juga menunggu rilisnya data trade balance China. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk two white soilders dan mendekati area midle bolingger bands. Indikator MACD bergerak naik dengan histogram positif, indikator stochastic membentuk golden cross. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support 4428-4514 resistance.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!