Pabrik Baja Trowulan Direlokasi, Wamendag Minta Tetap di Wilayah Mojokerto

Mojokerto -Pembangunan pabrik baja di Trowulan sempat menimbulkan polemik. Sebab, pabrik tersebut berdiri di kawasan cagar budaya. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi meminta Bupati Mojokerto merelokasi pabrik tersebut.

Permintaan itu disampaikan langsung Bayu kepada bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasha dalam acara peresmian Kabupaten Mojokerto sebagai daerah tertib ukur di pendopo kabupaten, Jumat (8/11/2013).


Masalah pembangunan pabrik baja di kawasan Trowulan, menurut Bayu, harus disikapi dengan bijak. Pabrik baja yang dibangun itu hendaknya tidak dibatalkan, karena bisa menghambat investasi di Mojokerto. Di samping itu, industri baja sangat dibutuhkan di Indonesia.


Menurut dia, relokasi pembangunan pabrik baja hendaknya tetap dalam wilayah Mojokerto, agar masyarakat Mojokerto ikut merasakan manfaatnya.


"Bukannya dibatalkan, nanti investasi tidak baik. Kalau merusak situs, cara yang bijak dipindahkan saja tetap di wilayah Mojokerto supaya masyarakat bisa merasakan manfaatnya," kata Bayu.


Pembangunan pabrik baja di Trowulan oleh PT Manunggal Sentral Baja (MSB) memang sudah dihentikan. Bupati Mojokerto pun berencana akan merelokasi pembangunan pabrik ke luar kawasan Trowulan.


Namun hal itu masih menuai penolakan dari sebagian warga sekitar yang memandang pabrik baja bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Trowulan.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!