Tarif Tol Naik, CMNP Bidik Omzet Rp 1,5 Triliun Tahun Depan

Jakarta -PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) optimis bakal meraup pendapatan sedikitnya Rp 1,5 triliun di tahun depan. Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan bisa meraih pendapatan sedikitnya Rp 1,1 triliun.

Direktur Keuangan CMNP Indrawan Sumantri mengatakan, perseroan yakin bisa mengejar target pendapatan di tahun depan dengan menaikkan tarif tol. Per 5 Desember 2013, pihaknya telah menaikkan tarif tol sebesar Rp 1.000.


Indrawan merinci, untuk kendaraan golongan I seperti kendaraan pribadi, truk kecil dan bis tarifnya naik menjadi Rp 8.000. Sementara untuk golongan II meliputi truk besar dan bisa dengan 2 gandar naik menjadi Rp 10.000.


Kemudian untuk golongan III meliputi truk dengan 3 gandar tarifnya menjadi Rp 13.000, menyusul golongan IV yaitu kendaraan seperti truk dengan 4 gandar tarifnya naik menjadi Rp 16.000, dan golongan V seperti truk dengan 5 gandar tarifnya naik menjadi Rp 19.000.


"Lima Desember 2013 adjustment tarif. Saya cukup optimis dengan pendapatan ini. Kita baru menikmati kenaikan tarif seribu perak. Refleksi tahun ini belum terlihat kontribusi kenaikannya jadi tahun depan baru kelihatan," ujar dia saat acara public expose di kantornya, di Jl. Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (9/12/2013).


Indrawan menyebutkan, untuk laba usaha perseroan menargetkan bisa meraih Rp 851 miliar di tahun depan sehingga laba bersih juga bisa naik menjadi Rp 358 miliar di tahun depan.


Namun, untuk tahun 2013, laba usaha perseroan turun 6,4% menjadi hanya Rp 491 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 525 miliar.


Menurunnya laba usaha ini disebabkan naiknya beban usaha perseroan yang cukup signifikan 37,14% menjadi Rp 518 miliar dari tahun 2012 yang hanya Rp 377 miliar.


Peningkatan beban usaha ini dikarenakan pemeliharaan jalan tol yang dikelola oleh perseroan yang naik 3 kali lipat akibat adanya pemberlakuan keputusan Kemenhub yang membuat kendaraan berat lewat ke ruas jalan milik CMNP sehingga biaya pembuatan struktur maintanance meningkat yang normalnya Rp 40 miliar per tahun naik menjadi Rp 120 miliar per tahun. Selain itu, volume kendaraanyang juga terus meningkat menyebabkan peningkatan biaya maintanance yang cukup tinggi.


"Volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan, overload oleh karenanya dari 2009-2011 kita selalu memperhatikan masalah sturktur jalan terutama," tandasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!