Rusia dan AS Memanas, RI akan Diuntungkan dari Sisi Investasi

Jakarta -Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam beberapa pekan terakhir memanas terkait invasi Rusia ke Ukraina. Kondisi ini menguntungkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi dari Rusia.

"Situasi ini (Rusia dengan AS dan Eropa) justru bagi Indonesia bisa menguntungkan, pasalnya investasi yang cukup besar dari Rusia akan bisa kabur dari Amerika dan Eropa," kata Deputi Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia Edimon Ginting, ditemui di Midplaza, Sudirman, Selasa (1/4/2014).


Edimon mengatakan, jika itu terjadi maka investasi yang kabur tersebut akan lari ke negara lain, terutama ke negara-negara yang risiko investasinya kecil.


"Dan Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang risiko investasinya rendah, dan ini menarik untuk para investor, potensi Indonesia jauh lebih besar, bahkan jika dibandingkan negara-negara di ASEAN saat ini," ucapnya.


Edimon mengungkapkan, jika melihat peta negara-negara di Asia, Indonesia merupakan salah satu yang paling kuat, salah satunya dari jumlah tenaga kerja produktif yang tersedia.


Ia mengatakan tahun ini 70 juta jiwa masyarakat Indonesia berusia 15 tahun ke bawah, dalam 20 tahun ke depan, mereka merupakan tenaga kerja produktif, sementara negara maju di Asia yakni Jepang, 20 tahun mendatang, 15 juta penduduknya masuk dalam kategori lanjut usia.


"Siapa yang menggantikan mereka, sangat berpotensi masyarakat Indonesia. Orang yang mau investasi tentu melihat ini, melihat ke depan suatu negara yang dia investasi itu bagaimana ke depannya," tutup Edimon.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!