Produksi Cabai RI Lebih Tinggi daripada Kebutuhan Tapi Harga Naik-Turun

Jakarta -Produksi cabai dari petani lokal jauh lebih besar daripada kebutuhan konsumsi setiap tahun. Namun kenyataannya harga cabai di dalam negeri bisa melonjak signifikan atau bahkan anjlok.

Mengutip data Kementerian Pertanian (Kementan) produksi cabai nasional tahun ini minimal (proyeksi pesimistis) mencapai 855.000 ton atau lebih besar dari total kebutuhan konsumsi tahun ini yang mencapai sekitar 799.000 ton. Itu artinya Indonesia masih surplus 56.000 ton cabai tahun ini.


Di tahun 2013 dari total target produksi cabai sebesar 1,47 juta ton tetapi realisasinya jauh lebih besar, yaitu 1,72 juta ton. Produksi tersebut terdiri dari 1,03 juta ton cabai keriting dan cabai merah besar, serta 689 ribu ton cabai rawit hijau dan rawit merah.


Namun bagi kalangan petani, mereka punya data tersendiri soal target produksi cabai. Target produksi cabai versi para petani memang lebih rendah dari versi kementan.


"Produksi tahun ini hingga Desember kita targetkan mencapai 900.000 ton cabai," ungkap Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Dadi Sudiyana kepada detikFinance, Senin (30/06/2014).


Sayangnya impor cabai tetap dilakukan mengingat panen raya cabai di Indonesia sifatnya musiman. Menurut data AACI panen raya cabai di Indonesia berlangsung pada periode Februari, Maret, April, hingga Mei 2014. Sedangkan stok cabai mulai terbatas pada bulan Juli dan Agustus, kondisi ini lah yang membuat harga cabai fluktuatif.


Institut Pertanian Bogor (IPB) mencatat selama ini Indonesia kekurangan 30% kebutuhan cabai di waktu-waktu tertentu saat tak ada panen raya. Meskipun produksi cabai di Indonesia lebih besar daripada konsumsi cabai tiap tahunnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!