"Wilayah DKI Jakarta, Jabar (Jawa Barat), dan Banten kontribusinya sekitar 40% kepada inflasi nasional," ungkap Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Doddy Zulverdi saat berdiskusi dengan media di Gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (25/06/2014).
Sedangkan kota-kota yang menyumbang inflasi tertinggi dalam 3 tahun terakhir umumnya juga berasal dari pulau Jawa. Di antaranya adalah Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor, dan Semarang.
Sedangkan di pulau Sumatera ada kota Pangkal Pinang dan Bengkulu. Lalu di Pulau Kalimantan ada kota Samarinda dan Balikpapan.
"Khusus Depok, Jakarta, dan Tangerang kontribusinya sebesar 31%. Jadi memang ketiga kota ini menjadi penyumbang inflasi terbesar," kata Doddy.
Oleh karena itu, khusus di Pulau Jawa BI dan pemerintah akan terus melakukan koordinasi untuk mengambil tindakan yang tepat kepada kota-kota yang menjadi kontributor inflasi terbesar. Caranya menjamin ketersediaan distribusi, menyediakan pasar murah, memprioritaskan bahan makanan dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan maupun penggunaan jalur transportasi darat, serta memaksimalkan peran Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
"Kesepakatan yang kami ambil bahwa seluruh TPID akan berupaya untuk menjamin ketersediaan barang, memastikan tidak ada hambatan, dan kerja sama dengan Bulog. Jakarta, Depok, Bekasi itu wilayah konsumen, termasuk Tangerang. Tetapi ada juga yang masuk di wilayah produsen seperti Karawang," tutur Doddy.
(wij/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
