'Setoran Pajak Tahun Ini Seret'

Jakarta -Kondisi ekonomi Indonesia tahun ini cukup memprihatinkan, pertumbuhan ekonomi terus turun sejak 2011. Penerimaan pajak tahun ini seret alias sulit tumbuh tinggi.

Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengatakan dalam 3 tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia turun karena faktor pelemahan ekonomi dunia.


"Dalam 3 tahun terakhir, di 2011 pertumbuhan ekonomi 6,5%, lalu 2012 saat ekonomi dunia melambat, pertumbuhan Indonesia 6,2%. Pertumbuhan kita drop. Lalu 2013 pertumbuhan turun dari asumsi 6,8% menjadi hanya 5,8%," papar Fuad di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis malam (26/6/2014).


Fuad menyatakan, perlambatan ekonomi ini disebabkan pelemahan ekonomi dunia. Ini bisa dilihat dari pembayaran pajak sektor perdagangan seperti tujuan ekspor-impor, pertambangan, dan sebagian manufaktur. Semua memperlihatkan pertumbuhan terbatas.


"Data pajak memperlihatkan kondisi ekonomi memprihatinkan. Penerimaan pajak tahun ini seret. Tapi kami akan melakukan berbagai upaya supaya yang seret jadi lancar," kata Fuad.


Seperti diketahui, target penerimaan pajak tahun ini adalah Rp 1.072,37 triliun, naik dari tahun lalu Rp 921,26 triliun.


Penerimaan pajak sejumlah sektor pada Januari-20 Juni 2014 memperlihatkan pertumbuhan yang terbatas bahkan ada yang turun khususnya Pertambangan dan penggalian hingga Pertanian, kehutanan, dan perikanan.


Berikut datanya:



  • Industri pengolahan Rp 159,346 triliun, naik 10% dari tahun lalu

  • Perdagangan besar dan eceran Rp 68,82 triliun, naik 13% dari tahun lalu

  • Jasa keuangan dan asuransi Rp 60,59 triliun, naik 15% dari tahun lalu

  • Pertambangan dan penggalian Rp 29,454 triliun, turun 1,02% dari tahun lalu

  • Konstruksi Rp 20,129 triliun, naik 20% dari tahun lalu

  • Informasi dan Komunikasi Rp 16,275 triliun, naik 11,56% dibanding tahun lalu

  • Transportasi dan Pergudangan Rp14.285 triliun, naik 15,39% dari tahun lalu

  • Real Estat Rp 9,73 triliun, naik 8,23% dari tahun lalu

  • Jasa profesional, ilmiah, dan teknis Rp 9,36 triliun, naik 14,53% dibandingkan tahun lalu

  • Pertanian, kehutanan, dan perikanan Rp 7,56 triliun, turun 4,02% dibandingkan tahun lalu.

  • Sektor lainnya Rp 38,048 triliun, naik 6,7% dari tahun lalu.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!