Direktur Utama Indomobil Jusak Kertowidjojo mengatakan, penurunan laba bersih tahun 2013 dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia yang tidak sebaik yang diharapkan di awal tahun.
Melemahnya harga komoditas, inflasi, kenaikan suku bunga, dan melemahnya nilai tukar rupiah menjadi faktornya.
Selain itu, persaingan antar merek yang semakin ketat dan meningkatnya biaya dikarenakan perluasan jaringan pemasaran dan purna jual.
"Problem terbesar rupiah itu kan jadi masalah, suku bunga tidak turun, dan lain-lain, tight policy pemerintah," kata Jusak usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan, di Wisma Indomobil, Jakarta, Jumat (27/6/2014).
Dia menyebutkan, perseroan mencatatkan peningkatan penghasilan bersih sebesar 1,59% dari Rp 19,78 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 20,09 triliun di 2013.
Kontribusi penghasilan terbesar berasal dari segmen usaha penjualan kendaraan bermotor yaitu memberikan kontribusi sebesar 77,67% diikuti oleh segmen penjualan suku cadang dengan kontribusi sebesar 9,94%, segmen usaha jasa pembiayaan dengan kontribusi sebesar 3,99% dan segmen usaha jasa persewaan kendaraan dengan kontribusi sebesar 3,24%.
Perseroan mengelola merek-merek terkenal dengan reputasi internasional yang meliputi Audi, Datsun, Foton, Hino, Infiniti, Kalmar, Mack Trucks, Manitou, Nissan, Renault, Renault Trucks, Saonon, SDLG, Sunward, Suzuki, Volkswagen, Volvo, Volvo Construction Equipment, Volvo Trucks, dan Zoomlion.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
