Profesor Ini Saran Tol Laut Jokowi Jangan Bikin APBN Jebol

Jakarta -Rencana calon presiden (capres) nomor urut 2 Joko Widodo (Jokowi) membangun tol laut dapat komentar dari berbagai pihak. Rencana ini dinilai baik selama tidak melibatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Profesor Didin S. Damanhuri menilai Jokowi salah memberi nama dalam proyek ini. Banyak masyarakat yang akhirnya keliru atas rencana mega proyek ini.


"Pertama, istilah tol itu bernuansa darat padahal mau maritim. Ini kontradiksi, jadi harusnya modernisasi pelayaran laut, atau transportasi laut. Hindari jembatan-jembatan antar pulau itu orientasi darat, orientasi maritim, dan bisa kalau mau. Tapi kita terperangkap dengan istilah-istilah itu," katanya dalam diskusi ekonomi di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (26/6/2014).


Ia menilai proyek ini sebaiknya tidak menggunakan dana APBN karena bisa membebani keuangan negara. Menurutnya, harus ada sumber dana yang tepat untuk membiayai proyek tersebut.


"Ingin melancarkan dan pengapalan barang dan jasa dari dan keluar Jawa. Problemnya membebani APBN. Kalau ingin melancarkan bolak-balik harus diatur, itu harus dicarikan pendanaan yang tidak membebani APBN, nanti jebol," ujarnya.


Pendanaan tersebut, kata Didin, bisa dilakukan melalui kerjasama dengan pihak asing, semacam mencari pinjaman internasional.


"Tapi jangan sampai hilang kemandirian nasional," ucapnya.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!