Harga Cabai Anjlok, Mendag Lutfi: Itu Lebih Seram daripada Harga Naik

Jakarta -Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan harga cabai turun drastis lebih mengkhawatirkan daripada lonjakan harga. Harga cabai yang turun membuat petani malas menanam cabai lagi, sehingga bisa berdampak pada lonjakan harga di periode berikutnya.

"Di tingkat pasar tradisional harga cabai Rp 11.000/kg, di pasar induknya Rp 6.000/Kg, jadi berapa di tingkat petaninya? Waduh lebih seram lihat itu dan prihatin dibandingkan harga naik," kata Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (27/06/2014).


Salah satu cara yang bisa dilakukan agar petani cabai tidak dirugikan adalah dengan membangun industrialisasi pengolahan cabai. Cabai segar yang ada sekarang diolah menjadi cabai kering dan bubuk cabai yang siap untuk dikonsumsi.


"Kita lihat lagi kondisi cabai akan lebih parah lagi dari itu. Kita mesti memastikan cabai itu bisa dikeringkan. Cabai basah dan kering sama aja rasanya," imbuhnya.


Sayangnya industri pengolahan cabai yang ada sekarang jumlahnya sangat terbatas. Untuk itu pihak Kementerian Perdagangan akan melakukan langkah koordinasi dengan Kementeriaan Keuangan khususnya terkait Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang memberatkan industri olahan cabai.


"Ada satu masalah yaitu ketika terjadi proses pengeringan menjadi bagian dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Saya utarakan ke Kemenkeu dan Ditjen pajak untuk duduk segera menangani masalah ini," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!