ESDM Klaim Tarif Listrik RI Lebih Murah daripada Thailand, Filipina, dan Singapura

Jakarta -Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengklaim Tarif Tenaga Listrrik (TTL) masih lebih murah daripada tarif listrik di negara-negara tetangga meski ada kenaikan tarif listrik.

Pemerintah untuk kesekian kalinya akan menaikkan tarif listrik baru yang berlaku mulai 1 Juli 2014 untuk 6 golongan dari industri hingga pelanggan PLN golongan rumah tangga tertentu.


Menurut Jarman tarif listrik di Indonesia masih lebih murah dibanding tarif listrik industri di Thailand, Filipina dan Singapura. Bahkan jika seluruh subsidi listrik dicabut untuk industri, tarifnya diklaim masih murah.


"Kajian LPEM FEUI dengan seandainya subsidi dicabut, listrik kita (Indonesia) masih di bawah tarif listirk industri Thailand, Filipina dan Singapura," kata Jarman, dalam acara Coffee Morning di Kantor DJK Kementerian ESDM, Kuningan, Jakarta, Jumat (27/6/2014).


Jarman mengungkapkan, kenaikan enam golongan ini merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mengurangi beban anggaran negara dari subsidi energi khususnya subsidi listrik yang cukup besar.


Berdasarkan data Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) setidaknya ada 6 golongan pelanggan yang terkena dampak pencabutan subsidi ini, antara lain:



  • Golongan industri I-3, naik jadi Rp 964/kwh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.075/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.200/kWh.

  • Golongan rumah tangga R-2 TR 3.500 Va hingga 5.500 Va, naik jadi Rp 1.210 per kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.279/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.352/kWh.

  • Golongan P2 >200 kVa, naik jadi Rp 1.081/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.139/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.200/kWh.

  • Golongan R-1 TR 2.200 Va naik jadi Rp 1.109/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.224/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.353/kWh.

  • Golongan P-3 naik jadi Rp 1.104/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.221/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.352/kWh.

  • Golongan R-1 1.300 Va naik jadi Rp 1.090/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.214/kWh, naik lagi dua bulan berikutnya jadi Rp 1.352/kWh


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!