'Presiden Baru Harus Beri Peran Lebih Kepada Koperasi'

Jakarta -Dalam konstitusi Indonesia, koperasi disebut sebagai sokoguru perekonomian. Namun kini peranan koperasi semakin pudar, dan mungkin tidak lagi dikenal oleh sebagian masyarakat.

Sutrisno Iwantono, mantan deputi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), menilai harus ada pemimpin baru yang punya perhatian terhadap koperasi. "Dalam beberpa kali pidato, Jokowi (Joko Widodo, calon presiden nomor urut 2) banyak menyinggung soal koperasi. Kami memberikan apresiasi," katanya kepada detikFinance, Jumat (27/6/204).


Fungsi koperasi, lanjut pria yang akrab disapa Iwan ini, harus dikembalikan ke dasarnya yaitu pelayanan anggota. Di sektor pertanian, koperasi bisa diberikan peranan penting untuk menunjang kesejahteraan petani.


"Terutama untuk pengadaan sarana produksi. Misalnya pupuk di lapangan dalam jumlah cukup, harga layak, tempat yang bisa dijangkau, dan tepat waktu. Fungsi koperasi harus menyediakan sarana produksi seperti pupuk, benih, termasuk kredit modal," papar Iwan.


Koperasi, tambah Iwan, juga bisa berfungsi sebagai pemasaran hasil pertanian. Petani bisa menjual hasil panennya kepada koperasi, dan Bulog membelinya dari koperasi. "Melalui koperasi, pemerintah harus memastikan harga di masa panen terlindungi, tidak boleh jatuh dari harga pasar," ujarnya.


Selain pemberdayaan koperasi, Iwan juga sepakat dengan ide Jokowi untuk membentuk bank khusus pertanian. Ini bisa dengan lembaga baru atau penugasan terhadap bank yang sudah ada.


"Keduanya sama-sama bagus, yang penting ada bank khusus. Kalau ingin memfungsikan lembaga yang sudah ada, misalnya BRI, perlu ada penugasan khusus. Jika tidak, mereka akan lebih suka melayani korporasi besar karena lebih cost effective," jelas Iwan, yang juga menjabat Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).


Kemudian, menurut Iwan, perlu juga ada revitalisasi subsidi bunga dari pemerintah. Selama ini sudah ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tetapi kurang efisien. "Jadi, yang ada saja direposisi. Petani perlu dukungan bunga rendah dari pemerintah," tuturnya.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!