"Hari ini mulai dari pagi sampai sore, saya didampingi para menteri, termasuk Menteri Keuangan dan Meteri BUMN telah melakukan peninjauan langsung terhadap kondisi Pelabuhan Tanjung Priok baik fasilitas maupun proses masuknya dan keluarnya barang," kata CT usai melakukan rapat koordinasi di Kantor Pusat Pelindo II, Jalan Pasoso, Jakarta, Kamis (26/06/2014).
Menurut CT, kondisi pelabuhan Tanjung Priok saat ini lebih baik dibandingkan kondisi tahun lalu. Salah satu contohnya adalah berkurangnya tingkat kepadatan kapasitas kontainer atau yard occupancy ratio (YOR) di Tanjung Priok yang saat ini di bawah 65%.
"Dari hasil peninjauan dan rapat disimpulkan, telah terjadi perbaikan baik terhadap operasional Pelabuhan Tanjung Priok sehingga proses keluar masuk barang lebih cepat. Saat ini YOR Occupation Rate di bawah 65% jadi dianggap cukup ideal," tuturnya.
CT juga sempat meninjau proyek Pelabuhan New Tanjung Priok. Menurutnya, dengan terbangunnya pelabuhan baru tersebut, jumlah kapasitas daya tampung Pelabuhan Tanjung Priok akan jauh lebih besar. Hasilnya, proses dwelling time atau waktu tunggu bongkar muat bisa ditekan semaksimal mungkin.
Untuk itu, CT berpesan semua pemangku kepentingan ikut terlibat mengambil kebijakan memperbaiki masalah logistik di Indonesia.
"Sampai Terminal Kalibaru jadi (rampung) pertengahan tahun depan, kapasitas tambah 1,7 juta Teus/tahun itu masih cukup dari kapasitas terminal yang ada. Dwelling time 6,2 hari kita targetkan untuk bisa akhir tahun ini jadi 4 hari. Ini yang kita bicarakan," tutup CT.
(wij/zul)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
