'Janji-janji Capres Hanya Palsu Jika Ditjen Pajak Tak Diperkuat'

Jakarta -Dua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo-Hatta ataupun Jokowi-JK sama-sama mengeluarkan visi misi dengan berbagai program. Semua program dan janji capres tak akan terealisasi bila tidak memperkuat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Kementerian Keuangan.

Menurut Dirjen Pajak Fuad Rahmany kapasitas sumber daya manusia dan jaringan di Ditjen Pajak saat ini tidak maksimal. Karena banyak sektor-sektor industri yang belum tergarap pajaknya. Alasannya, pegawai dan jumlah kantor yang masih minim.


"Sejak 10 tahun terakhir, jumlah kantor pelayanan pajak (KKP) tidak bertambah, tetap 331. Jadi kapasitas kami tak berubah. Padahal ekonomi naik dua kali lipat dan pelaku ekonomi bertambah," tutur Fuad di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis malam (27/6/2014).


Ia menggambarkan, kantor wilayah (Kanwil) pajak hanya 31 dari 34 provinsi. Belum lagi jumlah pegawai pajak yang minim. Data 2011, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237,6 juta hanya ditangani oleh 31.733 pegawai pajak.


"Ini perhatian presiden mendatang. Kami sudah memberitahu persoalan-persoalan ini. Kalau lama dibiarkan, maka janji-janji presiden palsu karena duitnya tidak ada," kata Fuad.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!