Ekonomi Tiongkok Hanya Tumbuh 7,3%, Terendah Sejak 2009

Beijing -Tren perlambatan ekonomi Tiongkok masih berlanjut. Pada kuartal III-2014, pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tercatat 7,3% dibandingkan periode yang sama pada 2013. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 7,5%.

Dikutip dari kantor berita AFP, Selasa (21/10/2014), pertumbuhan ekonomi kuartal III-2014 merupakan yang terlambat sejak kuartal I-2009. Kala itu, ekonomi Tiongkok hanya berekspansi 6,6%.


Ekonomi Tiongkok sedang meradang karena gelembung properti, korupsi di pemerintahan, dan penurunan permintaan akibat ekonomi global yang masih belum pulih benar.


Pemerintah Tiongkok pun segera memberi respons. Menurut biro pusat statistik Tiongkok (NBS), ini merupakan momentum untuk menuju pertumbuhan ekonomi yang stabil.


"Dalam tiga kuartal tahun ini, ekonomi bergerak dalam momentum yang menuju kestabilan. Pemerintah selalu mengupayakan ada perbaikan," kata Sheng Laiyun, Juru Bicara NBS.


Namun, lanjut Sheng, pemerintah mengakui bahwa perlambatan ekonomi semakin terasa. "Situasi domestik dan global masih sangat rumit. Pembangunan ekonomi akan menghadapi banyak tantangan," tuturnya.


Dalam 9 bulan pertama 2014, ekonomi Tiongkok tumbuh 7,4%. "Ini adalah pertumbuhan yang masih masuk akal. Penciptaan lapangan kerja masih terjadi," sebut Sheng.


Tahun ini, pemerintah Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi 7,5%. Namun para analis menyebutkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini hanya akan berada di kisaran 7,3%.


"Meski melambat, tetapi ekonomi Tiongkok sudah mulai stabil. Sepertinya tidak ada risiko penurunan lebih lanjut," kata Ma Xiaoping, Ekonom HSBC.


(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!