BI: Subsidi BBM Itu Kebocoran!

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mengapresiasi keputusan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengibaratkan subsidi seperti kebocoran.

"Subsidi itu pada dasarnya kebocoran, karena subsidi itu diberikan dolar untuk mengimpor minyak. Sehingga uang itu nggak ada di Indonesia, ada di luar," tegas Halim di gedung BI, Jakarta, Selasa (18/11/2014).


Dengan kenaikan harga BBM, lanjut Halim, maka kebocoran itu bisa diminimalkan. Pemerintah pun bisa memiliki dana lebih dari Rp 100 triliun.


"Sekarang kita berharap dengan ada kenaikkan harga BBM, otomatis pemerintah punya ruang. Pemerintah bisa save Rp 100 triliun lebih," katanya.


Bagi dunia usaha, tambah Halim, kenaikan harga BBM akan membuat mereka berhitung ulang mengenai rencana bisnisnya. Akibatnya, investasi bisa saja agak terlambat.


"Simulasi yang kita lakukan menunjukkan, setelah kenaikan harga BBM ini akan ada periode di mana dunia usaha lagi berhitung. Ada 1-2 kuartal, setelah itu dia akan naik," katanya.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!