Tepatkah Harga BBM Naik Rp 2.000 di November? Ini Kata Faisal Basri

Jakarta -Pemerintah Selasa kemarin menaikkan harga BBM subsidi Rp 2.000 per liter. Dari sisi waktu, apakah kenaikan harga BBM subsidi di November ini tepat?

"Keputusan pemerintah sangat tepat menaikkan harga BBM subsidi, baik waktu maupun jumlahnya," ujar Faisal Basri kepada detikFinance ditemui di Hotel Sangri-La, Rabu (19/11/2014).


Faisal mengatakan, tepat waktunya karena diputuskan pada November, saat inflasi berada pada level yang rendah.


"Kalau Oktober inflasi tinggi, Desember tinggi, Januari apalagi, jadi segi waktu sangat tepat," ucapnya.


Apalagi, kata Faisal, tidak lama lagi masyarakat termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan menikmati kenaikan upah dan gaji dalam waktu dua bulan ke depan, di tahun yang baru.


"Karyawan, buruh termasuk PNS akan memperoleh penyesuaian upah atau gaji, pada Januari nanti, sehingga bagi masyarakat ada harapan, sebentar lagi gajinya naik paling tidak 10%, padahal ada upah yang naik sampai 20%, untuk sekarang irit dulu atau ambil uang tabungan," ujarnya.


Selain tepat waktu, menurut Faisal, keputusan pemerintah juga tepat soal nominal kenaikan harga BBM, yakni Rp 2.000 per liter. Sehingga harga bensin premium menjadi Rp 8.500 per liter dan solar Rp 7.500 per liter.


"Kalau awalnya kan Rp 3.000 per liter naiknya, tapi setelah dihitung-hitung, dengan turunnya harga minyak dunia mendekati US$ 80 per barel, kalau Rp 3.000 ibarat obat dosisnya terlalu besar, daya dukung perekonomian rakyat jadi sangat terbatas, karena ekonomi kita sedang dalam tren menurun. (Ekonomi) kita sedang demam, tapi mana ada sih obat yang rasanya tidak pahit? Paling tidak rasanya tidak manis," tutupnya.


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!