Bos Garuda Bicara Soal Harga Avtur RI Lebih Mahal dari Thailand dan Singapura

Tokyo -Selain membicarakan hubungan business to business antara sesama maskapai penerbangan se Asia-Pasifik atau Association of Asia Pasific Airlines (AAPA), Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Emirsyah Satar mengungkapkan rasa keberatannya atas harga bahan bakar avtur di Indonesia yang lebih mahal.

Padahal di negara tetangga seperti Singapura dan Thailand justru harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Sayangnya hal ini tidak dibahas secara rinci di Konferensi AAPA ke 58 di kota Tokyo, Jepang.


"Belum lagi biaya avtur kita yang lebih tinggi. Harga avtur di Jakarta lebih mahal 18% dibandingkan harga avtur di Singapura dan Bangkok (Thailand)," keluh Emir saat ditemui di sela-sela acara AAPA di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang, Rabu (19/11/2014).


Ia menghitung dengan biaya avtur lebih mahal 18%, biaya operasional pesawat Garuda Indonesia tambah 7,2%. Menurutnya biaya avtur menyumbang 40-50% dari biaya operasional pesawat secara keseluruhan. Per tahun Garuda Indonesia membutuhkan setidaknya 1,8 miliar liter avtur.


"Biaya avturnya lebih tinggi 18%. Bayangkan saja, cost airlines untuk bayar avtur 40-50%, jadi kalau 18% dari 40% saja ongkos operasional kita lebih mahal 7,2%. Bayangkan 7,2%, margin airlines 4% saja tidak sampai," paparnya.


Ia menyarankan kepada pemerintah agar pemasok avtur di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh satu perusahaan saja. Melihat negara lain seperti di Singapura, distributor avtur ke maskapai cukup banyak.


"Menurut saya adanya kompetisi itu bagus," cetusnya.Next


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!