Di Pabrik Gula Ini Ada Lukisan 'Raksasa'

Blora -Kebardaan Pabrik Gula (PG) Blora, di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah, bakal menyedot perhatian siapa pun bagi yang melawatinya. Selain lokasinya di tengah kawasan hutan jati, pabrik ini juga punya daya tarik tersendiri yaitu sebuah lukisan mural 'raksasa' di salah satu gedung pabrik tersebut.

Lukisan mural 'raksasa' tersebut berada di salah satu dinding gedung terbesar di komplek PG Blora yang menjadi tempat penyimpanan gula hasil produksi PG Blora di bawah PT Gendhis Multi Manis (GMM). Keberadaan lukisan tersebut cukup menyedot perhatian karena lokasnya di pinggir jalan utama.


Sekilas memang tak ada yang istimewa dari lukisan tersebut, hanya ada gambar 3 orang yang terlihat seperti petani tebu.‎ Namun yang menarik adalah pesan-pesan tulisan yang ada dalam lukisan mural tersebut, misalnya tertulis dalam bahasa jawa yaitu 'Kudu Demen Becik Rukun Seger Waras' yang merupakan salah satu falsafah atau prinsip ajaran Samin yang kurang lebih artinya Harus Baik sesama manusia, alam dan Tuhan Yang Maha Kuasa‎.


Samin Surosentiko merupakan tokoh lokal Blora yang terkenal dengan ajaran Samin. Pada masa penjajahan, tokoh ini terkenal dengan perlawanan tanpa kekerasan terhadap pemerintah kolonial Belanda.


"Lukisan mural ini dibuat oleh para seniman dari Yogyakarta," kata Presiden Direktur PT Gendhis Multi Manis (GMM) Kamadjaya kepada detikFinance, Sabtu (20/12/2014).


Selain itu, lukisan tersebut menampilkan dua petani tebu yang di bawahnya tertulis kata-kata penyemangat untuk petani seperti kata 'Tebune Lemu-lemu yang artinya tebunya gemuk-gemuk. Juga ada tulisan ‎bahasa Jawa lainnya yaitu 'Kanggo Urip Bebarengan atau untuk hidup bersama.


‎Kamadjaya mengatakan, lukisan raksasa ini merupakan bagian dari ekspresi dirinya yang juga senang dengan seni. Bahkan lukisan mural juga pernah dibuatnya di beberapa pabrik yang pernah ia kelola sebelumnya. Menurutnya dari lukisan ini menjadi semangat bagi petani untuk menanam tebu.


‎"Ayuuuk Nandur Tebu Kanggo Urip Bebarengan, Mari Menanam Tebu Untuk Hidup Bersama," katanya.


Seperti diketahui PG Blora diresmikan 4 Juni 2014 dan mulai beroperasi Juli 2014. Pabrik ini mampu mengolah 6000 tcd tebu atau 600 ton gula per hari. Investasi pabrik ini menghabiskan dana Rp 1,7 triliun, yang merupakan pabrik baru pertama semenjak 30 tahun lalu.


(hen/rrd)