IHSG Bisa Lanjutkan Penguatan

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil rebound 9 poin di tengah aksi jual investor asing. Penguatan saham-saham unggulan membuat Indeks bertahan di zona hijau.

Mengakhiri perdagangan, Rabu (17/12/2014), IHSG ditutup bertambah 9,621 poin (0,19%) ke level 5.035,649. Sementara Indeks LQ45 ditutup tumbuh 2,711 poin (0,31%) ke level 864,794.


Wall Street berhasil rebound setelah The Federal Reserve (The Fed) memaparkan situasi ekonomi terkini dan memutuskan untuk tidak tergesa-gesa dalam menaikkan tingkat suku bunga acuan.


Pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat, Indeks Dow Jones melonjak 288 poin (1,69%) ke level 17.356,87, Indeks S&P 500 bertambah 40,15 poin (2,04%) ke level 2.012,89 dan Indeks Komposit Nasdaq melompat 96,48 poin (2,12%) ke level 4.644,31.


Hari ini IHSG diperkirakan mampu lanjutkan penguatan dengan bekal sentimen positif dari pasar global. Aksi jual asing diprediksi masih akan terjadi, bisa menghambat penguatan.


Pergerakan bursa-bursa regional pagi hari ini:



  • Indeks Nikkei 225 melonjak 393,72 poin (2,34%) ke level 17.213,45.

  • Indeks Straits Times naik 8,19 poin (0,25%) ke level 3.235,42.




Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:

Woori Korindo Securities

Tidak jauh berbeda dengan harapan kami dalam ulasan sebelumnya dimana Laju IHSG diperkirakan variatif cenderung melemah jika sentimen yang ada masih lebih banyak negatifnya dibandingkan positifnya terkecuali anjloknya harga sejumlah saham dapat dimanfaatkan untuk buyback. Tampaknya pelaku pasar benar-benar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang telah melemah sebelumnya. Beberapa saham-saham bigcaps mulai kembali diburu sehingga dapat masuk dalam jajaran top gainer dimana sebelumnya lebih banyak berada di top loser. Jika sebelumnya, hampir seluruh sektor emiten mengalami pelemahan seiring dengan penguatan US$ yang terlalu tajam dan masih berlanjutnya pelemahan harga minyak namun, kali ini adanya aksi beli telah mengantarkan IHSG ke zona hijau yang didukung penguatan saham-saham keuangan dan pertambangan. Masih berlanjutnya pelemahan sejumlah laju bursa saham Asia kali ini dapat diimbangi dengan mulai menguatnya Rupiah dan berkurangnya aksi jual asing. Adapun transaksi asing tercatat nett sell (dari net sell Rp Rp 1,25 triliun menjadi net sell Rp 54,5 miliar).Next (ang/ang)