"Harga premium Februari nanti pasti turun, karena harga minyak sekarang kan di bawah US$ 50 per barel, sedangkan harga minyak produknya US$ 60 per barel," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang ditemui di ruang kerjanya Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (12/1/2015).
Bambang memperkirakan, harga bensin premium akan turun lebih Rp 1.000 per liter pada Februari 2015. Saat ini harga bensin premium Rp 7.600 per liter.
"Penurunan harganya lebih dari Rp 1.000 per liter, jadi sekitar Rp 6.000 per liter. Yang pasti di bawah Rp 7.000 per liter," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng memperkirakan, harga premium pada Februari akan turun sekitar Rp 7.000 per liter.
"Harga Premium pada Februari bisa turun maksimum Rp 600/liter, atau jadi Rp 7.000 per liter," kata Andy.
Pemerintah saat ini sedang menghitung harga rata-rata minyak atau MOPS (Mean of Plats Singapore) dari 25 Desember-24 Januari, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang menentukan harga dasar BBM.
(rrd/dnl)