Bandara yang digenjot untuk dikembangkan ialah Bandara Baru Yogyakarta di Kulon Progo serta perluasan terminal penumpang di Bandara Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda Surabaya. Untuk Bandara Baru Yogyakarta, saat ini sudah memasuki tahap pembebasan lahan.
"Yang jelas dikembangkan seperti Surabaya, Makassar dan Yogya," kata Direktur Utama AP I Tommy Soetomo di acara Seminar ASEAN Open Sky di Graha Angkasa Pura I, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (12/1/2015).
Pengembangan bandara tersebut harus dilakukan untuk menghadapi ASEAN Open Sky. "Kita kejar-kejaran dengan fasilitas. Tugas kita itu sediakan fasilitas dan infrastruktur," jelasnya.
AP I, kata Tommy, memperoleh angin segar dari pemerintah. Pemerintah berencana menambah suntikan modal kepada BUMN untuk mengembangkan infrastruktur seperti bandara.
"Kita bersyukur pemerintah punya perhatian dalam arti alokasi infrastruktur lebih besar, termasuk tambahan modal," sebutnya.
Tommy menjelaskan pihaknya belum mendetailkan besaran suntikan yang diinginkan kepada bandara-bandara prioritas di bawah AP I yang sedang dikembangkan. Sebelum ada bantuan pemerintah, AP I membiayai pembangunan bandara memakai pembiayaan komersial.
"Total capex (capital expenditur/belanja modal) 2015 sekitar Rp 2 triliun. Kita dari kas dan pinjaman," sebutnya.
(feb/ang)