Gara-gara Pakaian Bekas Impor, Petugas Bea Cukai Tewas dan Kantor Polisi Dibakar

Jakarta -Tidak saja merugikan masyarakat lewat penyakit yang ditularkan bakteri dan jamur, efek pakaian bekas juga ternyata cukup besar.

Direktur Jenderal Standardisasi Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo mengungkapkan, salah satu petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan tewas saat berupaya mencegah masuknya pakaian bekas impor.


"Kita juga ikut berduka atas petugas Bea Cukai yang ikut tewas di pelabuhan saat bertugas. Bea Cukai bekerja luar biasa hingga mempertaruhkan nyawa," kata Widodo saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (4/02/2015).


Tidak hanya itu, kantor polisi di kawasan perbatasan Tembilahan, Indragiri Hilir (Riau) juga ikut dibakar oleh oknum tertentu karena dianggap mengganggu distribusi dan masuknya pakaian bekas impor.


"Di Riau, yaitu Tembilahan, di sana pintu masuk. Bahkan karena aparat Kepolisian ikut mencegah, Polres Tembilahan dibakar," ungkap Widodo.


Widodo menyebutkan, pakaian bekas impor paling banyak berasal dari Malaysia dan Singapura. Modus yang digunakan pelaku adalah memasukkan pakaian bekas melalui pelabuhan tikus.


Widodo mencatat pelabuhan tikus di Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan Sumatera bagian timur, ada lebih dari 130 titik. Sedangkan di Batam yang berjumlah 33 titik.


"Kami imbau pemerintah daerah yang bertetangga dengan negara lain ikut mencegah pemasukan pakaian bekas impor ini," tuturnya.


(wij/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com