Seperti dikutip dari kantor berita BBC, Minggu (22/2/2015), laba bersih Air France-KLM pada 2014 tercatat 1,6 miliar euro. Turun 266 juta euro atau 16% dibandingkan setahun sebelumnya.
Salah satu penyebab penurunan keuntungan ini adalah aksi mogok para pilot yang berlangsung September tahun lalu. Akibat aksi yang berlangsung sampai 2 minggu ini, Air France-KLM kehilangan pendapatan 495 juta euro.
Selain pemogokan pilot, Air France-KLM juga kena imbas dari pelemahan mata uang euro. Pemogokan pilot dan depresiasi euro membuat penurunan harga bahan bakar menjadi tidak berarti.
Sementara pendapatan Air France-KLM turun 2,4% menjadi 24,91 juta euro, meski penumpang Air France-KLM naik 1,3%. Dengan pencapaian ini, Air France-KLM pun berencana memangkas dana investasi sebesar 300 juta euro per tahun selama 2015 dan 2016.
"Melihat pasar industri penerbangan global, kami sangat berhati-hati," kata CEO Air France-KLM Alexandre de Juniac.
Norman Gage, analis penerbangan dari New Generation Technology, menilai salah satu faktor yang juga ikut menyumbang kemerosotan Air France-KLM adalah menjamurnya maskapai penerbangan murah (Low Cost Carriers/LCC). Dibandingkan dengan LCC di Eropa seperti Easyjet, kinerja keuangan Air France-KLM tampak sangat 'berdarah-darah'.
"Kelahiran LCC memang belum lama. Namun mereka tumbuh dengan sangat cepat, dan kinerjanya terus membaik," kata Gage.
(zul/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com