Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro mengatakan, penetapan bunga tinggi tersebut tentunya membebani para TKI. Untuk itu, pihaknya mendorong bank-bank BUMN untuk ikut dalam pembiayaan tersebut yang diharapkan bisa memberikan bunga pinjaman yang lebih rendah.
"Kita minta ke perbankan pemerintah untuk ikut membiayai agar suku bunga bisa lebih rendah dari tingkat suku bunga sekarang 22% per tahun per orang," kata Agus saat acara Sosialisasi Transaksi Non Tunai kepada PPTKIS, di Gedung BI, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Dia menjelaskan, saat ini bank pemerintah yang ikut membiayai TKI di luar negeri hanya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Dengan lebih banyak partisipasi dari bank BUMN lainnya, diharapkan dapat menekan porsi pinjaman dari pihak lain yang memberikan bunga tinggi.
Agus mengusulkan, paling tidak suku bunga pinjaman bank BUMN bisa dipatok lebih rendah dari 18% per tahun.
"Lembaga pembiayaan yang sudah biayai ada sekitar 11-12, baik koperasi, bank swasta, maupun BPR. Kalau bank BUMN baru BRI, itu sudah 2-3 tahun lalu, yang lain diharapkan mengikuti," ucap dia.
Lebih jauh Agus menjelaskan, minimnya bank BUMN ikut membiayai pinjaman TKI ini karena tingkat risiko yang tinggi.Next
(drk/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com