Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, pengoperasian Blok Mahakam di Kalimantan Timur membutuhkan US$ 1 miliar, atau sekitar Rp 12 triliun per tahun.
Saat ini, Pertamina sedang menyiapkan langkah-langkah pengoperasian Blok Mahakam, agar bisa cepat dan produksi migas Pertamina bisa meningkat.
"Kita timnya sedang mempersiapkan. Target kita pertengahan Februari ini, atau paling lambat akhir Februari ini sudah kita serahkan perencanaan detail, dan itu ada 12 chapter. Jadi cukup banyak kepada Kementerian ESDM sebagai usulan kita," tutur Dwi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dwi mengatakan, pemerintah daerah setempat juga akan diberikan porsi kepemilikan di dalam Blok Mahakam tersebut. Namun besaran porsi tersebut masih dibahas lebih lanjut.
"Saya kira, US$ 1 miliar per tahun," jelas Dwi.
Untuk mendapatkan dana tersebut, Pertamina menjajaki pinjaman dari sejumlah perbankan. "Perbankan nasional dan internasional sudah menyatakan dukungannya. Kita belum menentukan, tapi mereka sudah menyatakan siap," kata Dwi.
Tahun ini, Pertamina memang melakukan sejumlah penghematan di tengah anjloknya harga minyak dunia. Efisiensi dilakukan oleh Pertamina untuk mengurangi biaya-biaya yang tidak perlu.
(dnl/hen)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com