Pemuda 21 Tahun Ini Bikin Aplikasi Terapi Autis yang Buat 3 Negara Kepincut

Jakarta -Umurnya baru 21 tahun, M. Rizky Habibi telah berhasil membuat aplikasi canggih khususnya bagi anak-anak penderita autis. Pria asal Surabaya kelahiran 3 Juni 1993 ini, telah mulai membuat aplikasi yang dinamakan Cakra sejak kuliah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengambil jurusan teknik informatika.

Rizky mengaku, membuat aplikasi canggih ini karena kepedulian atas mahalnya biaya terapi anak-anak autis di dalam negeri.


"Sejarah bikin aplikasi autis itu sudah dilakukan sejak dulu setelah saya melakukan research dan saya melihat biaya terapi penderita autis cukup mahal Rp 5-6 juta per bulan," kata Rizky kepada detikFinance, Senin lalu (23/03/2015).


Dari alasan itu, kemudian Rizky mulai mengembangkan aplikasi Cakra tahun 2011. Rizky mengaku membutuhkan waktu 3 tahun menyelesaikan aplikasi ini, dan mulai diluncurkan tahun 2014 lalu.


"Setelah diteliti ternyata penderita autis bisa dilakukan cukup dengan treatment sejak dini. Maka saya ciptakan aplikasi komputer ini untuk lebih menarik bagi kehidupan dia (penderita autis)," tuturnya.


Aplikasi pertama yang diciptakan adalah aplikasi Cakra Croze. Di dalam aplikasi ini ia menyelipkan 3 fitur berisi 77.000 pertanyaan anak. Orang tua si anak penderita autis tinggal memberikan umpan balik kepada si anak, dan akan dinilai secara otomatis oleh aplikasi ini. Edisi aplikasi ini juga dilengkapi 137 jenis terapi yang bisa digunakan oleh orang tua pasien penderita autis.


"Sudah dilakukan ujicoba ke 9 orang penderita di Cakra Autism Center dengan kategori parah, menengah, dan ringan. Hasil uji coba selama 3 bulan mencoba aplikasi ini, pasien tetap ada yang stagnan dan meningkat. Seberapa besar pengaruh dari aplikasi ini tergantung kemampuan timbal balik si anak," paparnya.Next


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com