Ancaman Sanksi Ekonomi dari Obama dan Merkel Untuk Putin

Washington -Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengirimkan peringatan kepada Rusia, bahwa akan ada sanksi ekonomi keras, bila Rusia mengganggu pemilu Ukraina yang akan berlangsung bulan ini.

Memang hubungan Ukraina dan Rusia tengah panas, pasca pengambilalihan Crimea oleh Rusia dari Ukraina. Langkah Rusia ini dikecam pihak AS dan Eropa Barat yang telah memberikan sejumlah sanksi kepada orang-orang dekat Presiden Vladimir Putin dan perusahaan-perusahaan Rusia.


Presiden AS Barack Obama dan Kanselir Jerman Angela Merkel mengeluarkan peringatan kepada Rusia, setelah keduanya bertemu di Gedung Putih. Peringatan itu adalah sanksi ekonomi yang keras.


Sebelumnya, pemerintahan Obama telah mengatakan, sanksi akan diberikan bila Rusia melakukan provokasi di Ukraina.


"Bila faktanya, kami melihat gangguan dan ketidakstabilan yang berlanjut saat pemilu (Ukraina) 25 Mei, kami tidak punya pilihan selain memberikan tambahan sanksi yang keras," kata Obama seperti dilansir dari AFP, Sabtu (3/5/2014).


Sejumlah sanksi yang sudah disiapkan oleh sejumlah ahli di AS dan Eropa Barat, sepertinya akan menusuk aktivitas ekonomi Rusia, termasuk di sektor keuangan, energi, dan pertambangan, yang vital bagi ekonomi Rusia.


Bagi Merkel sendiri, dirinya mendapatkan tekanan politik dari sejumlah kelompok bisnis di Jerman yang khawatir bisnisnya akan terganggu karena sanksi ini. Sebab, banyak bisnis di Jerman yang berkaitan erat dengan industri di Rusia. Merkel meminta Putin untuk tidak mengganggu pemilu di Ukraina.


"Tanggal 25 Mei makin dekat. Sulit untuk membuat keadaan menjadi stabil, sanksi-sanksi ini tidak bisa dihindari," jelas Merkel.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!