Bank Dinar Siap Buka 20 Cabang di Jabodetabek

Jakarta - PT Bank Dinar Indonesia berencana membuka 20 kantor cabang di wilayah Jabodetabek. Satu cabang baru diresmikan, yaitu di pusat transaksi bisnis grosir Mangga Dua.

Pembukaan kantor cabang itu merupakan yang keenam ini dari implementasi rencana pembukaan 20 kantor Bank Dinar di wilayah Jabodetabek.


“Penambahan kantor keenam di lokasi Harco, Mangga Dua ini, difokuskan pada pertumbuhan organik jaringan Bank Dinar dan untuk lebih mendekatkan serta meningkatkan pelayanan pada para nasabah dan masyarakat sekitar,” kata Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie dalam keterangan tertulis, Rabu (27/2/2013).


Hendra optimistis perusahaan bisa menyalurkan kredit Rp 800 miliar di tahun 2013 ini. Selain itu, bank Dinar juga akan memfasilitasi para nasabah melalui jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dalam meningkatkan pelayanannya.


“Total simpanan masyarakat atau Dana Pihak Ketiga (DPK) sepanjang 2013 ditargetkan mencapai Rp 700 miliar atau tumbuh 190% dari akhir 2012,” ujarnya.


“Mangga Dua merupakan barometer transaksi grosir di seantero Jakarta dan nasional bahkan internasional. Daerah ini, memiliki prospek yang bagus untuk ekspansi kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga,” ucap Hendra.


Fokus bisnis perseroan tetap pada pengembangan bisnis ritel yang berkembang pesat. Sedangkan untuk pelayanan nasabah, Bank Dinar melakukan sentuhan layanan secara kekeluargaan untuk pemasaran produknya.


Hendra mengatakan setelah kantor cabang Bank Dinar Mangga Dua, Pluit, Roxy, Jembatan Besi, Juanda dan Surabaya, perseroan merencanakan mengembangan kantor cabang lain di pusat-pusat bisnis seperti Tanah Abang, Pasar Pagi Asemka, dan area pemukiman yang berkembang pesat.


“Potensi perekonomian di masing-masing wilayah inilah yang memberikan pijakan dasar yang kuat bagi Bank Dinar untuk dapat berperan dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan nasabah serta berkontribusi dalam perkembangan perekonomian nasional,” tambahnya.


Dengan demikian, total aset perseroan pada akhir 2013 diproyeksi mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh 93% dari total aset 2012 sebesar Rp 523 miliar.


(ang/dru)