Bangun PLTA Banyak Birokrasi, Pengusaha Bikin Asosiasi

Jakarta - Banyaknya hambatan dalam pengembangan listrik tenaga air membuat para pengusaha-pengusaha pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia membentuk asosiasi baru.

Direktur Konstruksi PT PLN (Persero) Nasri Sebayang terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Tenaga Air Indonesia (ATAINDO).


"Indonesia punya banyak sekali potensi listrik tenaga air, tercatat ada sekitar 12.800 megawatt (MW) di 97 lokasi di Indonesia," ujar Nasri pada acara pembentukan ATAINDO di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Senin (13/5/2013).


Meski potensi listrik tenaga air di Indonesia cukup besar, namun sampai sekaramg yang dimanfaatkan masih sangat kecil. "Masih minim yang termanfaatkan yakni hanya sekitar 10%-nya saja," ujarnya.


Sebanyak 10% itu terdiri dari 235 PLTA yang beroperasi di 29 lokasi dengan daya 690 MW. "Saat ini masih ada sekitar 170 yang sedang konstruksi dengan daya 800 MW, namun kembali lagi, sejumlah kendala masih menghambat proyek PLTA seperti pembebasan lahan, perizinan dan lainnya," ungkap Nasri.


Namun dengan terbentuknya ATAINDO, Nasri menargetkan bisa dapat mempercepat semua proses pembangunan PLTA.


"Kita bisa bicara langsung dengan pemerintah, menyelesaikan segala kendalanya, dan kedepannya kita bisa punya pembangkit listrik tenaga air yang banyak," ucapnya.


Apalagi beberapa proyek yang sedang dibangun PLN sendiri cukup besar-besar, ada seperti Asahan III dengan total kapasitas mencapai 1.000 MW, Jati Gede sebesar 120 MW dan lainnya.


"Diharapkan pada 2020 nanti kita punya PLTA dan PLTMA (mini hydro) total sebesar 10.000 MW," tandasnya.


(rrd/dnl)