Bulog Butuh Impor 28.000 Ton Daging untuk Bisa Stabilkan Harga

Jakarta - Perum Bulog masih menunggu payung hukum soal penugasan Bulog sebagai stabilisator harga daging sapi. Bulog melakukan hitung-hitungan untuk mengimpor 28.000 ton daging sapi demi stabilisasi harga.

Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan selama ini bila mengacu pada penguasaan Bulog terhadap beras, maka rumusnya yang dipakai adalah Bulog harus menguasai 7-10% daging yang ada di pasar.


Selama ini kebutuhan daging sapi di dalam negeri per tahun mencapai 400.000-500.000 ton, namun kepastian berapa angkanya masih masih menunggu pemerintah.


"7% sampai 10%, 28.000 ton. Apakah cukup atau tidak kita lihat, daging berbeda dengan beras," jelas Soetarto di sela-sela acara penganugerahan BUMN di Kantor Pertamina, Minggu (19/5/2013)


Ia mengatakan saat ini Bulog sedang menyiapkan diri terkait penugasan untuk pengendalian harga daging, terutama dalam hal infrastruktur. Ia mengingatkan sebaiknya pemerintah memberikan kejelasan soal penugasan ini terutama tak hanya jangka pendek saja.


"Kalau bagi Bulog jangan hanya sebagai pemadam kebakaran, nanti tidak secara keseluruhan jadi harus jelas, jangan haya lagi harga naik. Harus jelas," katanya.


Sutarto menegaskan Bulog berharap bisa mengimpor daging sapi yang murah sehingga di konsumen bisa mencapai Rp 75.000/Kg. Negara yang paling potensial adalah Australia dengan pertimbangan jarak yang paling terdekat.


"Kita hanya bisa di dua negara Australia dan New Zealand. Mungkin kalau harganya ongkos kirimnya lebih murah Australia, mungkin Australia," katanya.


(hen/hen)